Archive for the ‘Uncategorized’ Category

undangan nikah kraton

Posted: 17 October 2011 in Uncategorized
undangan nikah kraton

undangannya ada dua macem gan,
ada yang warna hijua dan oren
yang warna hijau untuk kenalan pak Sri Sultan
kalau yang oren untuk kalangan kraton (pakualaman, mangkunegaran, kasunanan)

 

 

 

keren beroooo……..

 

 

Penghapusan user account dapat menggunakan perintah berikut: debian:~# userdel –r namauser Misal: User `linuxgila` akan dihapus pada sistem debian GNU/Linux, maka perintah yang digunakan adalah: debian:~# userdel –r linuxgila Untuk melihat perintah manual deluser: debian:~# deluser –-help deluser: removing user and groups from the system. Version: 3.57 deluser user remove a normal user from the system example: deluser mike –remove-home remove th … Read More

via Ndewo's Blog

post ini saya reblog di blog saya demi mempermudah teman-teman dan adik-adik saya dalam pembelajaran TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN…

terima kasih kepada : Ach Khozaimi’s Blog

Pada intinya, setting network pada debian ditentukan oleh beberapa file yaitu: 1. /etc/network/interfaces 2. /etc/network/options /etc/network/interfaces File ini memuat konfigurasi IP yang akan digunakan oleh Network Interface yang terpasang pada suatu komputer. Selain alamat IP, file ini juga menyimpan informasi tentang routing. Di bawah ini adalah salah satu contoh isi file /etc/network/intefaces : auto lo iface lo inet loopback auto eth0 ifac … Read More

via Ach Khozaimi's Blog

Thumbs up Kisah Neil Amstrong Masuk Islam Setelah Mendengar suara Azan Di Bulan


Neil Armstrong adalah orang pertama yang mendarat di bulan. Neil pergi ke bulan menggunakan pesawat ruang angkasa USA bernama Apollo, bersama rekannya Buzz Aldrin. Pergi ke bulan merupakan hal yang amat menakjubkan bagi Neil. Saat-saat masa keberhasilannya itu, tak pernah ia lupakan.

Sampai akhrinya 30 Tahun berlalu,

Saat itu Neil memutuskan untuk mengambil cuti kepada pihak NASA. Ia menghabiskan liburannya dengan berwisata ke Mesir. Ini kali pertama ia mengunjungi Kairo, atau pertama kalinya ia mengunjungi sebuah negeri Islam dalam rangka berwisata mencari hiburan dan mengembalikan kesegaran setelah penat menghadapi rutinitas pekerjaan.

Beralih ke Mesir, akhirnya Neil bersama wisatawan lain sampailah ke sebuah hotel yang terletak di tengah kota Kairo. Setelah beres mengurus registrasi, dengan tertatih dia pergi menuju kamarnya untuk beristirahat setelah letih menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Amerika menuju Kairo. Dan ketika dia berbaring di ranjang, tiba-tiba terdengarlah kumandang adzan…

Allahuakbar….. Allahuakbar…..

Ketika mendengar seruan itu, ia berpikir bahwa ini bukan pertama kali ia mendengar seruan seperti ini. Neil berpikir keras dimana dia pernah mendengarnya sebelumnya? Neil terus berusaha mengingat, tetapi dia tetap tidak mampu menemukan jawabannya.

Kemudian ia duduk, berdiri dan berjalan menuju kamar kecil, kemudian pergi mengambil makanan fast food sebelum turun untuk makan malam di lantai dasar.

Di ruang makan ketika dia sedang mengunyah sisa makanannya sambil ngobrol bersama dua orang temannya, kembali terdengar kumandang adzan dari salah satu menara mesjid yang banyak tersebar di Kairo, ia pun lantas terdiam, mencoba menyimak & menghayati lantunan kalimat-kalimat adzan yang didengarnya.

Kemudian dia berseru memanggil salah seorang pelayan yang ada di sana & bertanya dengan bahasa inggris, “apakah kamu bisa berbahasa inggris?”

Si pelayan menjawab, “bisa sedikit tuan.”

Neil tersenyum dan berkata, “seruan apa yang barusan tadi terdengar?”

Pelayan tadi menjawab, “maaf saya tidak mengerti maksud tuan.”

Neil berisyarat mengumandangkan adzan dengan terbata-bata, “Allahu akbar… Allahu akbar.”

Pelayan kemudian berkata, “itu panggilan untuk sholat, panggilan kepada seluruh kaum muslimin untuk pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat yang dilakukan 5 kali sehari.”

Neil pun mengucapkan terima kasih atas penjelasannya. Kemudian dia melanjutkan makan malamnya dengan duduk diam tanpa berkata apapun. Tiba-tiba ia bangkit dan meninggalkan teman-temannya lalu naik menuju kamarnya sambil berpikir, “pasti aku mendengarnya di salah satu film yang pernah aku tonton”. Sejenak dia berhenti berpikir, “ataupun mungkin di tempat lain?”.

“Ah tidak, bukan di film, aku mendengarnya dengan telingaku sendiri menggema di udara, tetapi dimana?” Sampai dia beranjak tidur, pernyataan ini masih berputar di kepalanya. Ketika fajar menyingsing, Neil terbangun oleh suara adzan yang kembali berkumandang membelah angkasa :

Allahu akbar………Allahu Akbar………

Dia pun segera bangkit, duduk di tepi ranjang seraya mengerahkan segenap perhatiannya untuk mendengarkan suara itu, bersamaan dengan berakhirnya kumandang adzan, Neil teringat kembali bayangan 30 tahun silam yang masa itu merupakan masa gemilang dalam hidupnya. Ketika itu dia mengendarai pesawat luar angkasa milik USA , Apollo, yang merupakan pesawat pertama dalam sejarah yang mampu mendarat di bulan. Tiba-tiba ia sadar bahwa “Ya, di sanalah aku mendengar seruan ini untuk pertama kalinya dalam hidupku.” ungkapnya.

Kemudian dia berseru dalam bahasa Inggris tanpa sadar, “Wahai Allah yang Maha Suci, Ya Allah, benar aku ingat bahwa di sanalah, dipermukaan bulan itu aku dengar seruan itu untuk pertama kalinya dalam hidupku, dan di sini, di Kairo, aku mendengarnya di bumi.”

Kemudian dia membaca sesuatu dan berusaha untuk kembali tidur, tetapi dia tidak bisa. Diambilnya sebuah buku dari dalam tasnya dan mulai membacanya untuk merintang waktu hingga pagi menjelang, dia membaca tetapi pikirannya melayang entah kemana dan dia sama sekali tidak mengerti isi buku yang dibacanya.

Dalam hati dia berharap untuk mendengar lagi seruan itu. Hingga pagi dia membaca seperti itu dengan harapan akan kembali mendengar suara adzan, tetapi seruan yang ditunggu tidak kunjung terdengar.

Akirnya dia bangkit dan pergi ke kamar kecil dan mencuci mukanya, dengan cepat ia turun ke ruang makan untuk sarapan. Setelah itu dia pergi bersama sekelompok wisatawan untuk berkeliling, sementara itu seluruh panca indranya dia pasang untuk menantikan saat dimana dia akan kembali mendengar lantunan seruan yang menggugahnya itu. Dia ingin meyakinkan dirinya sebelum memberitahukan wisatawan yang lain akan hal penting ini.

Kemudian rombongannya memasuki sebuah Museum Fir’aun dan di saat itu ia kembali mendengar kumandang adzan yang mengalun merdu dengan irama yang indah dari sebuah pengeras suara di museum. Neil meninggalkan rombongannya dan berdiri di samping pengeras suara itu sambil memperhatikan dengan seksama, di pertengahan adzan dia berseru memanggil temannya, “Hei, kesini, dengarkan seruan ini”.

Teman-temannya datang menghampiri dengan heran. Ketika salah seorang kelihatan akan berbicara, Neil memberi isyarat kepadanya agar diam dan mendengarkan seruan itu. Barulah setelah adzan selesai, Neil bertanya kepada mereka, “apakah kalian mendengarnya?”

“ya”, jawab mereka.

“tahukah kalian dimana aku pernah mendengarnya sebelum ini? Aku mendengarnya di permukaan bulan pada tahun 1969.”

Berserulah teman dekatnya, “Mr. Armstrong, mari kita kesana untuk bicara sebentar.” Kemudian mereka berdua pergi ke salah satu sudut dan mulai bercakap-cakap tentang perasaannya yang aneh.

Tak lama kemudian Neil meninggalkan rombongannya dan mencegat taxi untuk pulang ke hotel, di wajahnya terlihat kemarahan dan emosi yang berkecamuk. “Bagaimana mungkin dia berkata bahwa aku mengada-ada dan aku telah gila?” pikirnya.

Neil berdiri di kamarnya selama 2 jam sambil berbaring di atas ranjang sambil menunggu-nunggu suara adzan kembali, dan saat itu terdengarlah adzan Ashar.

Allahu Akbar… Allahu Akbar…

Neil bangkit dari posisinya, berdiri lalu membuka jendela dan untuk kesekian kalinya memperhatikan seruan itu, kemudian dia berseru, “Tidak, aku belum gila, aku tidak gila, aku bersumpah demi Allah bahwa inilah yang aku dengar di permukaan bulan.”

Neil turun ke ruang makan agak terlambat agar tidak bertemu dengan temannya.

Sampailah ketika hari liburnya berakhir, Neil beserta wisatawan lain akan pulang ke Amerika….

Neil sengaja menghindari semua teman-teman seperjalannya, hingga mereka kembali ke Amerika.

Di Amerika, Neil berusaha mendalami agama Islam, di saat itu ia mulai tertarik dengan Islam. Akhirnya, beberapa bulan kemudian, ia mengumumkan keislamannya, dan mengungkapkannya dalam suatu wawancara bahwa ia menyatakan masuk islam karena dia telah mendengar kumandang adzan dengan telinganya sendiri di permukaan bulan.

Asyhadu an laa ilaaha illallaah…

Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah…

Tetapi tak lama kemudian datanglah sepucuk surat dari NASA, berisi keputusan tentang pemecatannya dari pekerjaannya. Pendeknya NASA berlepas diri dan tidak mau membantu astronot yang pertama mendarat di bulan itu, karena dia menyatakan diri masuk Islam, dan menyangkal tentang terdengarnya adzan di permukaan bulan.

Neil Armstrong berseru dalam sebuah majalah mempertanyakan pertanggung jawaban mereka perihal keputusan pemecatannya, “Memang aku kehilangan pekerjaanku, tetapi aku menemukan Allah”.

Ga bisa dipungkiri, disanggahi, dielakkan, di-ngelesi (yuuu), kalo sekarang ini jamannya DSLR. Itu lho, kamera-kamera serius yang lensanya dijual di lelek-lelek dengan harga 5 juta ke atas. Yang bisa di setel pokus dan tidak pokusnya. Katanya sih semakin panjang lensanya, makin yahud motonya, tapi semakin cucook juga harganya. Cucok buat yang jual.

Nah, kalo di Balikpapan sini, kebanyakan nyang megang tu kamera anak-anak muda nyang gaul getoh. Aih, kayaknya keren banget ya kalo lagi di jalan trus poto2 pake kamera nyang kayak gitu. Biar kate tampang lo ancur, selama dikalungi DSLR, pasti jadi cakep dah, dan ga dikit cewe-cewe nyang mau deketin lu (buat nanya alamat).

Ga cuma di jalan-jalan. Di berbagai jejaring susila, sepert pesbuk, twitter, ato tumbeler, mereka juga unjuk kebolehan dengan mengaplot karya-karya fantastisnya. Dengan begitu khalayak ramai akan melihat dan minimal me-like poto ciamik mereka. Termasuk gw yang suka terkagum-kagum sama foto landscape (sebentulnya ini menyindir beberapa foto model yang kadang suka pake daleman doang).

Kamera DSLR itu sendiri punya spesifikasi yang lumayan njelimet. Kalo gw denger beberapa orang yang melakukan konversesiyen soal kamera, memang sedikit yang gw ngerti karna gw juga jarang banget pegang tu kamera. Pegang aja jarang apalagi ngeshyut. Istilah-istilah seperti mikro, makro, AM, FM, ISO, ISU, (atau ASU?) seringkali asing buat telinga awam kayak gw. Dan gw jg ga penasaran untuk cari tau. Disamping itu, kamera DSLR juga harganya jahat. Pernah denger seorang temen gw mau jual Kawasaki Ninjanya demi untuk beli lensa kamera Nik0n. Astagfiruloh, duit hasil penjualan motor segitu mah bisa buat liburan ke Hawaii bareng 3 mantan gue kaleee. Memang kamera DSLR ini kalo diturutin ga akan ada habisnya.

Nah, terlepas dari spesifikasi dan harga yang ditawarkan oleh kamera DSLR, permasalahan menyeruak. Apakah ini satu-satunya kreatifitas yang bisa dilakukan oleh anak muda Balikpapan? Kenapa sih kita ga bikin suatu breakthrough kreatifitas yang murah meriah? Contohnya? Melipat kertas? Bukaaan, itu mah kelewat tuak dan kuno.

Kreatifitas di sini maksudnya menciptakan sesuatu yang kreatif, bisa jadi karya seni, dan punya value yang bikin seorang lain berkata : “edaaannlah!”.

Gw pernah nanya sama PINAMOOSH, sebuah website media kreatifitas Balikpapan tentang gimana cara kreatif lain tanpa ngebawa-bawa DSLR, dan amazingly, mereka pernah ngelakuin hal ekstrim yang bisa dibilang kreatif.  Dan ini sedikit solusi dan contoh dari mereka :

Mungkin jadi teringat sama serial tivi Jack Ass, but yeah, seneng atopun engga, itu bisa jadi salah satu kreatifitas tanpa harus bawa-bawa DSLR. Mungkin cukup kamera hape aja untuk dokumentasi.

Contoh lain adalah, yang sering dilakuin temen-temen gw di rumah : bikin mini-choir dengan suara pas-pasan dan aplot ke youtube. Yeah, youtube emang jadi sarana yang murah untuk bisa jadi tenar, mengingat sekarang MySpace udah bagaikan warung makan yang sepi pengunjung. But that also another creative way yang bisa dilakuin di kota Balikpapan.

Tentang grafitti? Harus diakui itu juga salah satu bentuk kreatifitas seni. Cuman masalahnya, dimana tempat yang tepat di Balikpapan ini untuk ngelakuin grafitti? Gw adalah seseorang yang menentang keras vandalisme. Kecuali untuk beberapa tembok-tembok yang memang ‘nganggur’ dan perlu ‘dilestarikan’ dengan coretan-coretan 2D yang dinamis oleh para seniman stencil.

Kalo ngomongin musik? Wah, udah banyak temen-temen gw sesama musisi, sekarang malah pegangannya DSLR juga. Sebut saja Donat, drummer kelas wahid yang takut istri (@denidonut), Stephan yang adalah seorang pemain bas aliran cadas (@stephansuryo), Lolly kibordis handal (@gloriaSiahaan), Adi Winoto yg juga drummer lawas, juga Hezron (@obinsons) dan Ryan (@abangryan) yang walaupun bukan musisi, tapi juga ngebet banget sama yang namanya DSLR.

Kalo saya sendiri. Bukannya saya ga mampu untuk beli. Tapi ketika duit gw mencapai nilai yang pas untuk beli DSLR, gw samasekali ga tertarik untuk beli itu. Mendingan gw beliin Galaxy Tab atau iPhone4, karena gw berlatar belakang IT dan musik. Bukan pure-art. Walaupun gw juga mendesain grafis dan stencil art.

Ada contoh lain dimana kreatifitas ga melulu dilakukan dengan DSLR. Seperti contoh temen gw yang namanya Bilawa (@bilawarespati), seorang seniman klasik asal Balikpapan yang sekarang melebarkan sayapnya di Bandung. Ia adalah seorang mahasiswa Teknik Fisika ITB yang multi-talent. Dengan mempelajari partitur klasik, dia sering ngadain konser resital gitar klasik bareng temen-temen klab musik klasiknya. Ga cuma itu, doi juga menggarap beberapa lagu ciptaan metal hardcore untuk bandnya. Kreatif kan?

Pernah juga punya temen namanya Eva yang hobi nulis, dan lumayan punya beberapa cerpen handal yang bikin fantasi manusia berjalan sesuai dengan maunya si Eva ini. Gw pernah liat beberapa karyanya dan sukses tertidur mengantuk karena ga ngerti jalan ceritanya. Yah mungkin karena gw nya juga ga terlalu berminat sama cerita yang girly banget. But at least, Eva is creative without DSLR. And it’s cheap!

Dimas, adik ipar pendeta gw juga kreatif. Dia ngebentuk sebuah grup dance bernama ROCKET yang sudah melanglang buana di seputaran Bandung. Pernah perform sekali di Balikpapan dan gw pikir that’s a good idea untuk merintis sebuah grup modern dance di kota ini. Tapi jangan ajak-ajak gw ya. Gelambir-gelambir di badan gw udah ga bisa diajak kompromi lagi.

Creative is in many ways, in cheaper ways, and easy way. Tulisan ini memberitau anak muda di Balikpapan bahwa kreatif ga mesti mahal. Ga harus punya DSLR untuk bisa dikagumi di berbagai jaringan sosial. Ga perlu kocek yang tebel untuk bisa eksis demi bisa ngeraih gelar ‘kreatif’.

Gw pernah liat ini di suatu forum :

Ga ada yang namanya pencipta selain Tuhan (Creator).

So, jangan takut untuk nyoba-nyoba atau memodifikasi hasil karya orang lain (Creation). Tapi jangan menduplikat, karna bisa jadi plagiat.

Be creative in many ways!

 

sumber

Ilyas Karim Masih Tinggal di Pinggir Rel (Pengibar Bendera Merah Putih PERTAMA)
Quote:

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengibar bendera merah putih pertama, Ilyas Karim (84) masih tetap harus bertahan hidup di rumah sederhana yang berada di pinggir rel di Jalan Rawajati Barat, Kalibata, Jakarta Selatan. Kado kemerdekaan berupa satu unit apartemen yang dijanjikan kepadanya oleh pengembang Kalibata City masih belum bisa ditempati.

“Nggak tahu akan diapain apartemennya, saya tetap tinggal di rumah pinggir itu (sambil menunjuk rel kereta di samping apartemen Kalibata City),” ujar Ilyas, Rabu (17/8/2011), usai penyerahan simbolik sebuah unit apartement di Kalibata City, Jakarta Selatan.

Dikatakan Ilyas, meski secara simbolik apartemen itu sudah diberikan kepadanya, namun ia masih belum bisa memiliki sepenuhnya. “Katanya baru bisa dipakai Mei tahun depan. Nggak tahu apa saya masih hidup atau nggak,” canda pria kelahiran Padang Pariaman ini.

Meski demikian, ia mengaku berterima kasih dengan perhatian yang diberikan pihak swasta kepadanya. Pasalnya, pemerintah yang selama ini ia harapkan tak lagi memperhatikan pejuang tempo dulu. “Saya nggak pernah lagi diundang ke istana. Sama sekali tidak ada bantuan pemerintah, yang ada hanya masyarakat dan swasta. Tidak ada pemerintah,” tukasnya.

CEO Kalibata City, Budi Yanto Lusli mengakui bahwa apartemen di tower R tersebut memang tidak bisa serta merta bisa ditempati Ilyas. “Memang masih belum bisa, baru tahun depan karena tower itu masih dibangun,” ucap Budi.

Sementara kamar tipe lain dalam tower rusunami dan apami sudah habis terjual. “Jadi, kami memberikan yang apartement. Soal kisaran harga dan luasnya berapa itu surprise tapi kita berikan dengan fasilitas yang lengkap,” tutu Budi. (salut ane ama pihak swasta ini )

Ia menambahkan pemberian kado ini merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responcibility (CSR) Kalibata City kepada pejuang, khususnya Ilyas Karim. Nama Ilyas Karim memang tidak terlalu dikenal publik apalagi bagi muda-mudi zaman sekarang.

Namun, ialah saksi penting dari peristiwa bersejarah pengukuhan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat.

Sebuah foto menjadi bukti keterlibatan Ilyas dalam peristiwa monumental itu. Di dalam foto upacara pengibaran bendera Merah Putih pertama kali, dua pengibar bendera tampak dikelilingi oleh Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Fatmawati, dan Rahmi Hatta.

Pemuda pengibar bendera yang bercelana pendek itulah Ilyas Karim. Sementara seorang lagi merupakan Sudanca Singgih, kini sudah meninggal dunia.

 

sumber : kompas

Kata kunci Puasa Ramadhan dan Puasa Sunnah adalah “Jujur”. Melalui Puasa, Allah SWT  mengajarkan kita melatih kepekaan sosial juga dengan puasa melatih manusia untuk ‘Jujur’ kepada Allah SWT. Jika manusia jujur kepada Allah SWT, maka otomatis manusia akan jujur kepada diri sendiri, sesama individu manusia, sesama makhluk hidup dan lingkungan sekitar.

Jadi untuk mengukur seorang individu manusia lulus dari pelatihan Puasa adalah ia berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari selama sebelas bulan ke depan. Kenapa jujur, karena yang benar benar mengetahui apakah kita puasa sungguh sungguh atau tidak hanyalah Allah dan diri kita sendiri, orang terdekatpun tidak ada yang mengetahuinya, andai saja diperjalanan ke kantor Anda diam-diam makan permen di jalan, atau kala tak ada siapapun Anda meneguk seteguk air karena kehausan, tidak seorangpun tau kecuali diri kita sendiri dan Allah.

Dengan kejujuran hidup kita lebih damai tentram dan dalam bahasa agama lebih berkah yaitu apa yang kita peroleh membawa kebahagiaan dan manfaat bukan kerusakan dan siksa bagi diri kita, mari kita ikuti cuplikan kisah berikut dari kejujuran seorang tukang tambal ban di kolong ibukota Jakarta yang penuh dengan kepalsuan dan manipulasi berikut ini

“KEJUJURAN ITU Mahal dik!” Bener, bukan saya yang mengatakan hal itu. Ucapan itu mungkin buat kita yang biasa melihat banyak kemunafikan, banyak kebohongan dan banyak kebrengsekkan di depan kita [atau malah mungkin kita bagian dari hal itu?], jadi sesuatu yang klise dan numpang lewat saja. Tapi kalimat itu diucapkan dengan intonasi sederhana dari seorang penambal ban, bernama SOEWARDI.

Mbah Wardi –begitu biasa dia dipanggil– adalah seorang penambal ban di depan Roxy Mas. Aku ngobrol gara-gara ban motorku kena paku ‘segede bagong’. Kabarnya, memang disana banyak yang sering kena paku aneh-aneh. Ketika semua orang menunjuk tempat tambal bannya, aku sudah “berprasangka” pasti orang ini yang menyebar paku, biar tambal bannya laris.

Ketika menunggu, karena ada beberapa yang sedang ditambal, beberapa ‘pak ogah’ nawarin aku untuk tambal ban di seberang jalan lain, karena menurut mereka lebih kosong dan bisa cepat dikerjakan. Tapi entah kenapa, aku memilih untuk menunggu antrean saja. Males jalan sih tepatnya…

Sembari menunggu, aku ngobrol dengan Mbah Wardi. Soalnya, yang nambal, lebih sering diberikan kepada ‘anak-buahnya’ sementara Mbah Wardi mengawasi.
Mbah Wardi mengaku, lahir dan besar di Magelang Jawa Tengah, 70 tahun silam. Dengan bangga, Mbah Wardi menyebut dirinya adalah warga Lembah Tidar, julukan Kota Magelang. Tahun 1959-an, dia sudah merantau ke Jakarta dan mencoba peruntungan di banyak pekerjaan.

“Dulu Jakarta bagus mas. Nggak macet dan polusi kaya sekarang. Saya ngontrak di daerah Roxy cuma 350 rupiah perbulan ketika itu,” katanya mulai mengorek masa lalunya. Sampai akhirnya tahun 1973, Mbah Wardi membuka usaha tambal ban, di Roxy, tempat yang sampai sekarang ditempatinya.

“Saya sering diajarin untuk nyebar paku dik, tapi buat apa? Rejeki sudah ada yang ngatur kan,” tegasnya. Mbah Wardi juga bercerita, dirinya pernah menemukan HP pelanggannya dan menyimpannya, sampai ketika esok harinya yang punya balik, HP itu dikembalikannya tanpa minta imbalan. “Kejadian kaya gitu sering lo dik,” tambahnya. “Kejujuran itu sekarang mahal dik,” tegasnya.
Puluhan tahun menjadi penambal ban, membuat ayah dari 3 anak yang sudah mentas ini paham betul trik untuk “nakal” dan mencari peluang untuk nambahin recehan. “Tapi kalau saya lakukan, mungkin hari itu saya dapat uang banyak, tapi besok-besok saya malah ditutup rejekinya to,” ujarnya polos.

Mbah Wardi bercerita dengan wajar, santai dan hati-hati. Baginya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, jujur adalah nomor satu. “Yang lain tidak jujur silakan, saya nggak mau ikut-ikutan dik,” tandasnya

Yah, mengapa harus ikut-ikutan brengsek, ketika yang lain jadi brengsek? Mengapa harus ikut-ikutan nakal? Mengapa harus jadi penipu ketika yang lain ramai-ramai jadi penipu? Mbah Wardi, keukeuh untuk jadi dirinya sendiri. Sederhana banget, dengan menjadi penambal ban yang jujur…. maaf Mbah sudah berprasangka

Ya Allah, jadikanlah kami hamba yang Jujur. Amin…….

 

sumber : unic9

admin kembali aktif

Posted: 20 June 2011 in Uncategorized

saat nie, admin mulai kembali ke aktivitas bloging tentang perjalanan hidup admin, , ,
mulai dari pelajaran sekolah sampai kegiatan maen-maen alias mbolang daripada admin….

blog ini pun juga akan menjadi diary elektronik daripada admin…

jadi, yg pengen mengetahui perjalanan hidup dari seorang siswa jurusan TKJ di SMK Negeri 3 Jombang tongkrongin terus blog ini…. ^^

Gitaran enak….

Posted: 21 April 2010 in Uncategorized

pas cari2 video ndek youtube,  ngga` nyangka ketemu video orang gitaran yang suaranya merdu banget….

nie, q share agar temend-temend bsa mendengarkan lagu tersebut…

maaf q g` kenal dia itu siapa….??? ,, tpi, alunan suara gitarnya sungguh enak di dengar…..

selamat menikmati……….. ^^,

Apa itu gagabux? Gagabux adalah website yang memberi bayaran setiap user meng klik iklan yg ada di dalamnya….. ni dia cara daftarnya :
1.Pertama, klik disini untuk daftar.. biasa, isi sesuai dengan keadaan, , a

2.Actifkan account anda dengan mengkonfirmasi e-mail yang dikirimkan gagbux ke pada account e-mail anda.

3.Setelah itu, login dengan menklik gambar seperti gembok di atas kiri pojok halaman.
4.Setelah itu akan muncul dasbor account anda. Kemudian lihat menu bar yang ada di atas, klik surf ads(iklan)
5.Di situ, akan banyak sekali ads (iklan) yang di tandai dengan tulisan berwarna hijau. Langkah selanjutnya adalah klik pada tulisan tersebut sampai muncul bintik berwarna merah. Lalu klik bintik tersebut sampai muncul tab baru.
6.Lihat tab baru yang muncul, di atasnya akan ada banner gagabux. Tunggu sampai 100% dan keluar tanda hijau bertandakan close.
7.Close tab tersebut
8.Kembali ke account anda, dengan menklik menu bar “my account” menuju dasbor anda. Lalu lihat balance anda sudah bertambah $0.01 karena anda hanya menklik 1 ads atau iklan.

biasanya satu hari akan ada 14-19 iklan untuk di klik..

jd, tiap hari anda bsa mendapatkan kira-kira 1.500 rupiah, jadi kalau satu bulan dapat 45.000 dengan hanya mengklik….

oiya, kita bisa mempercepat mendapatkan uang dengan cara menyewa refferal… dengan refferal, qta akan mendapatkan uang lebih cepat dan lebih mudah,, apa lagi kalu refferal qta sudah ratusan bahkan ribuan….

dengan duduk manis di rumah, uang akan mengalir seperti sungai ke dompet kita…. asyik bukan…???